Sekarang, Anda mungkin mengemudi ke suatu tempat, dan berpikir, “Bagaimana saya sampai di sini? Saya tidak ingat perjalanannya.” Tugas mengemudi, yang dulunya membutuhkan banyak energi dan konsentrasi mental, sekarang menjadi bawah-sadar, otomatis, dan telah menjadi kebiasaan.
Tapi bagaimana dan mengapa Anda bisa beralih dari berkonsentrasi pada suatu tugas menjadi otomatis?
Kebiasaan Ada untuk Membantu Kita Menghadapinya
Kita hidup di dunia yang penuh warna, kompleks, dan sementara, di mana kita terus-menerus menghadapi serangan informasi yang bersaing untuk mendapatkan perhatian kita. Misalnya, mata kita mengambil lebih dari satu megabita data setiap detik. Itu setara dengan membaca 500 halaman informasi atau seluruh ensiklopedia setiap menit.
Hanya dengan mencium bau yang familiar, kita dapat memicu kenangan dari masa kecil dalam waktu kurang dari satu milidetik, dan kulit kita mengandung hingga empat juta reseptor yang memberi kita informasi penting tentang suhu, tekanan, tekstur, dan rasa sakit.
Kita membuat ribuan keputusan setiap hari. Banyak dari keputusan-keputusan itu dilakukan secara tidak sadar atau tentang urusan kecil, seperti memberi bumbu pada makanan, memilih sepatu untuk dipakai, memilih jalan mana yang akan dilalui, dan sebagainya.
Beberapa orang memiliki keberagaman neurologis, dan cara kita merasakan dan memproses dunia berbeda-beda. Namun secara umum, karena kita tidak dapat memproses semua data yang masuk, otak kita membuat kebiasaan-otomatisasi perilaku dan tindakan yang sering kita ulangi.
Dua Sistem Otak
Ada dua kekuatan yang mengatur perilaku kita: niat dan kebiasaan. Secara sederhana, otak kita memiliki sistem pemrosesan ganda, seperti komputer dengan dua prosesor.
Melakukan tindakan tertentu untuk pertama kali memerlukan niat, perhatian, dan perencanaan; bahkan jika suatu rencana dibuat hanya beberapa saat sebelum suatu tindakan dilakukan, itu pun termasuk perencanaan.
Ini terjadi di korteks prefrontal kita. Bagian otak inilah yang bertanggung jawab untuk membuat keputusan yang sengaja dan logis. Itu adalah kunci untuk penalaran, pemecahan masalah, pemahaman, kontrol impuls, dan ketekunan. Ini memengaruhi tindakan melalui keputusan yang didorong oleh tujuan.
Misalnya, Anda menggunakan sistem “reflektif” (niat). Anda berniat untuk membuat diri Anda pergi tidur tepat waktu, karena tidur penting atau untuk menggerakkan tubuh Anda, dan berpikir bahwa setelah itu kondisi Anda akan baik. Ketika Anda belajar keterampilan baru atau memperoleh pengetahuan baru, Anda akan sangat bergantung pada sistem otak reflektif untuk membentuk koneksi memori baru di otak. Sistem ini memerlukan energi dan usaha mental.
Dari Impuls menjadi Kebiasaan
Di sisi lain, sistem “impulsif” (kebiasaan) Anda terletak di basal ganglia otak, yang berperan penting dalam perkembangan emosi, ingatan, dan pengenalan pola. Sistem ini impulsif, spontan, dan mencari kesenangan.
Sebagai contoh, sistem impulsif Anda mungkin mempengaruhi Anda untuk membeli makanan cepat saji yang berlemak saat pulang dari hari kerja yang melelahkan, meskipun ada makanan yang sudah disiapkan di rumah untuk Anda. Atau mungkin merangsang Anda untuk secara spontan membeli televisi baru yang mahal. Sistem ini tidak memerlukan energi atau usaha kognitif karena beroperasi secara refleksif, bawah-sadar, dan otomatis.
Ketika kita mengulang perilaku dalam konteks yang konsisten, otak kita mengenali pola dan mengalihkan kontrol perilaku tersebut dari niat menjadi kebiasaan. Kebiasaan terjadi ketika dorongan Anda untuk melakukan sesuatu secara otomatis diinisiasi karena Anda menemukan situasi di mana Anda telah melakukan hal yang sama di masa lalu. Sebagai contoh, memesan makanan cepat saji favorit Anda karena Anda melewati restoran makanan tersebut saat pulang dari kerja setiap malam – dan rasanya selalu enak; dengan ini Anda memberi hadiah yang menyenangkan kepada diri sendiri.
Pintasan Pikiran
Karena kebiasaan berada di bagian impulsif otak kita, mereka tidak memerlukan banyak masukan kognitif atau energi mental untuk dilakukan.
Otak Anda mengingat bagaimana cara mengemudikan mobil karena itu adalah sesuatu yang telah sering Anda lakukan sebelumnya. Karena itu, membentuk kebiasaan adalah proses alami yang berkontribusi pada penghematan energi.
Dengan cara ini, otak Anda tidak perlu secara sadar memikirkan setiap gerakan Anda dan bebas mempertimbangkan hal lain – misalnya, apa yang akan dimasak untuk makan malam, atau ke mana akan pergi pada liburan berikutnya.
Sumber
We Make Thousands of Unconscious Decisions Every Day. Here’s How Our Brains Cope With That
Add comment