ForSains

Gas Rumah Kaca

Rumah Kaca, atau Greenhouse adalah bangunan yang terbuat dari kaca. Bangunan ini biasa dipakai pada pertanian yang berfungsi sebagai :

• Menjaga temperatur ruang tanaman tetap hangat (optimal) meskipun suhu luar berubah-ubah.
• Menjaga tanaman dari hujan maupun serangan udara kering.
• Melindungi tanaman dari serangga atau hama lainnya.

Pada prinsipnya, Rumah Kaca membuat :
• Sinar (radiasi) matahari masuk ruangan.
• Sinar Ultra Violet Matahari memberikan energi buat Fotosintesis tanaman,
• Sinar Infra Merah Matahari memanaskan benda yang tersinari.
• Panas nya terjebak dalam ruangan, tidak hilang tertiup angin, karena ruangan terkurung kaca.

Gas Rumah Kaca (GRK) adalah gas-gas yang memberikan Efek Rumah Kaca (ERK) kepada Bumi, tempat tinggal kita..
GRK menjebak panas di dalam atmosfer bumi. Gas² ini ibarat kaca dalam kasus Rumah Kaca.

GRK menyebabkan panas akibat radiasi sinar matahari tidak bias keluar atmosfer.

Efek Rumah Kaca mengakibatkan kenaikan suhu global di bumi.
Kenaikan suhu global.akan mengakibatkan :

• Perubahan iklim yang ekstrim.

• Mencairnya lapisan es di kutub yang meningkatnya permukaan air laut. Kenaikan 5°C suhu global akan mencairkan 360.000 km³ es kutub yang akan menaikkan permukaan air laut setinggi 100 cm.

Bermacam jenis GRK :
• Karbon Dioksida (CO²)
• Metana (CH⁴),
• Dinitrogen Oksida (N²O),
• Gas² ber Fluorin dan
• Uap Air (H²O)

1. CO²
Penyebab utama (76%) Efek Rumah Kaca.
Sumber utama CO² adalah :
• Pembakaran Bahan Bakar Fosil :
– Batubara (Karbon)
– BBM (Rantai Karbon)

• Pembakaran hutan (Karbon penyusun kayu & daun dikonversi menjadi CO²)

Esensinya, tambahan gas CO² di atmosfir disebabkan melepaskan atom² Karbon yang sebetulnya sudah tersimpan rapi sebagai zat cair (BBM) maupun zat padat (Batubara, kayu & dedaunan).

CO² di atmosfir dapat dikurangi dengan menghisap CO² di udara & dipadatkan (menjadi kayu) dengan cara PENGHIJAUAN lahan (menanam pohon pada lahan² gundul.

2. Metana (CH⁴)
Penyebab 16% Efek Rumah Kaca.
Sumber² Metana :
• Gas Alam.
• Proses pembusukan kotoran organik atau biomasa.
• Pelepasan CH⁴ dari tambang Batubara.
• Dll

CH⁴ memiliki potensi efek rumah kaca 84x lebih besar daripada CO²

3. Dinitrogen Oksida (N²O).
Penyebab 6% Efek Rumah Kaca.
Sumber utama N²O :
• Penggunaan pupuk
• Pembakaran Bahan Bakar Fosil

Persentasi di atmosfer relative kecil, namun memiliki potensi efek rumah kaca 264x lebih besar daripada CO².

4. Gas² ber FLUORIN.
Penyebab 2% Efek Rumah Kaca.
Gas ini tidak ada secara alami, tapi buatan manusia.

• HFCs (Hydro Fluoro Carbons).
Banyak dipakai sebagai refrigeran (media pendingin) AC, lemari es dll.

• PFCs (Per Fluoro Carbons)
Banyak dipakai untuk produksi elektronika, kosmetika, dan obat-obatan.

• SF6 (Sulfur Hexa Fluoride) & NF3 (Nitrogen Tri Fluoride).

Gas ber-Fluorin memiliki potensi bervariasi dari 5.000x sampai 17.500x lebih berbahaya daripada CO².

5. Uap Air (H²O)
Kita merasakan udara yang lebih panas saat mendung sebelum hujan.
Namun efek Rumah Kaca karena mendung ini segera sirna setelah uap air mencair menjadi hujan.

Urutan terbesar aktivitas penyumbang Gas Efek Rumah Kaca :
1. Pembangkit tenaga listrik (25%)
2. Pertanian & kebakaran hutan (24%)
3. Industri (21%)
4. Transportasi (14%)

—–
Bagaimana upaya kita mengurangi emisi GRK ?

1. Mengganti energi berbasis FOSIL dengan energi TERBARUKAN, seperti :
• Pembangkit Listrik Tenaga Surya
• Pembangkit Listrik Tenaga Air
• Pembangkit Listrik Tenaga Angin
• Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
• Pembangkit Listrik Panas Bumi

Ke 5 sumber energi di atas tidak akan menambah peredaran Karbon di atmosfir.

2. Kita sendiri sebagai individu, bisa membantu mengurangi emisi GRK dengan :
• Menanami kebon² kita yang gundul dengan tanaman² cepat besar (cepat mproses CO² menjadi kayu).

• Menghemat pemakaian listrik.
• Menghemat pemakaian gas (untuk memasak)

• Memanfaatkan gas Metana dari septic tank untuk dijadikan gas buat memasak (bio gas).

• Memasang Panel Surya untuk mengurangi beban listrik PLN.
• Menghemat pemakaian BBM. Sebisa mungkin menggunakan transportasi umum.

Langkah² kecil tsb. harus mulai kita biasakan & jadikan budaya dalam merawat Bumi, rumah kita bersama.

Jakarta, Sabtu Pon, 13.11.21

꧋ꦤꦸꦂꦱꦺꦠꦲꦂꦢꦶꦥꦸꦠꦿꦤ꧀ꦠꦺꦴ꧉
(Nurseto Ardiputranto)
—–
Ref no.1 :
https://www-britannica-com.translate.goog/science/global-warming

Ref no.2 :
https://climate.nasa.gov

Ref no.3 :
“Badan Pusat Statistik” https://www.bps.go.id/statictable/2019/09/24/2072/emisi-gas-rumah-kaca-menurut-jenis-sektor-ribu-ton-co2e-2001-2017.html

Ref no.4 :
“Global Greenhouse Gas Emissions Data | US EPA” https://www.epa.gov/ghgemissions/global-greenhouse-gas-emissions-data

Ref no.5 :
https://sainsguru.com/permasalahan-permasalahan/

Ref no.6 :
https://www.pnas.org/content/106/51/21527

Ref no.7 :
https://www.researchgate.net/figure/Past-and-projected-future-changes-in-A-global-temperature-and-B-global-sea-level-5_fig4_332648153

Nurseto Ardiputranto

Add comment

Ukuran Huruf