Agamemnon, raja Yunani, menyinggung dewi Artemis (anak dewa Zeus) dalam perjalanan perangnya ke Troya. Ini karena ia berburu dan membunuh salah satu rusa jantan suci milik Artemis. Artemis membalas dengan menghalangi pasukan Yunani mencapai Troya. Aral ini bisa dihindari kalau Agamemnon menjalankan kurban anak kandung nya, Iphigenia, untuk persembahan pada Dewi Artemis. Demikianlah ringkasan legenda yang beredar di Yunani sejak abad ke 5 SM.
———-
Armada Yunani berkumpul di Aulis untuk mempersiapkan perang melawan Troya. Agamemnon, berburu dan membunuh seekor rusa di hutan yang disakralkan untuk dewi Artemis. Artemis marah dan menghukum Agamemnon melalui angin yang selalu bertiup melawan arah perjalanan kapal, sehingga armada Agamemnon tidak dapat berlayar menuju Troya.
Calchas, sang pendeta, memberi tahu Agamemnon bahwa untuk meredam kemarahan Artemis, dia harus mengorbankan putri sulungnya, Iphigenia. Awalnya Agamemnon menolak, tapi karena ditekan oleh para komandan lainnya, akhirnya Agamemnon setuju untuk mengkurbankan anak kandungnya sendiri.
Iphigenia dan ibunya (Clytemnestra) dibawa ke Aulis, dengan dalih Iphigenia akan dinikahkan dengan Achilles. Iphigenia percaya sampai saat kematiannya bahwa dia dibawa ke altar itu untuk dinikahkan.
Iphigenia dibawa ke tempat tentara Yunani berkumpul. Ketika Raja Agamemnon melihat putrinya dibawa ke altar menuju kematiannya, dia menghela nafas panjang dan menoleh ke satu sisi dan menangis. Dia menutupi mata dengan jubahnya.
Gadis muda itu berdiri di samping ayahnya sambil berkata :
“Ayah, seperti yang ayah minta, aku memberikan tubuhku untuk Yunani. Pimpin aku ke altar. Jika itu memang kehendak dewa, maka korbankanlah diriku. Semoga pengorbananku ini membawa kesuksesan bagi ayah. Semoga ayah menang dengan gemilang. Dengan damai, aku menawarkan tenggorokanku”.
Saat Iphigenia berbicara, semua berdiri dengan takjub pada keberaniannya. Calchas, sang pendeta, menghunus pisau tajam dari sarungnya dan memasukkannya ke dalam keranjang bertatahkan emas.
Di atas kepala Iphigenia ditaruh karangan bunga. Achilles, putra Peleus, mengitari altar dewi dengan keranjang di tangan. Dia memercikkan air suci dan dia berkata :
“Artemis, putri Zeus, pembunuh binatang buas, kamu yang memutar cahaya perak di malam hari, terima pengorbanan ini yang kami persembahkan kepadaMu. Kami tentara Yunani dan Raja Agamemnon mempersembahkan kepadaMu darah murni yang mengalir dari tenggorokan seorang perawan.”
“Berilah kapal kami perjalanan tanpa gangguan. Biarkan tombak kami merobohkan menara Troya.”
Pendeta itu mengambil pisaunya dan berdoa sambil mencari tempat untuk menancapkan ujung pisaunya. Jiwa ku sangat gelisah dan kesakitan. Aku berdiri, menundukkan kepala. Tiba tiba, itu adalah keajaiban :
Semua yang hadir mendengar suara pisau, tetapi Iphigenia menghilang, tergantikan seekor rusa yang sedang terengah engah, bukan Iphigenia.
Dewi Artemis menerima persembahan ini dengan kegembiraan, karena altarnya tidak ternoda oleh darah bangsawan.
Pada hari itu juga pasukan Yunani meninggalkan teluk keramat Aulis dan menyeberangi Laut Aegea untuk memerangi Troya.
Pasukan Yunani menang. Calchas berdoa untuk kepulangan tentara yang aman. Iphigenia telah hidup di antara para dewa.
——–
Renungan :
• Sejarah Kurban memang terus ber evolusi selaras dengan budaya etika serta pemahaman pada konsep berketuhanan nya.
– Dari yang sadis menjadi yang lebih manusiawi.
– Dari Kurban anak kandung digantikan oleh kurban rusa.
– Dari Kurban darah digantikan oleh anggur.
forsains.id/kurban-sejarah-peradaban/
• Pengurbanan Ibrahim ada pada Kitab Kejadian 22.
• Dokumen Laut Mati yang memuat Kitab Kejadian 22 ber penanggalan Karbon antara abad 4 SM ~ 3 SM.
• Iphigenia di Aulis ditulis pada 410 SM (abad 5 SM) dan merupakan lakon terakhir yang ditulis Euripides. Drama itu diproduksi beberapa tahun setelah kematiannya dan memenangkan hadiah pertama di festival Dionysia.
Jadi kisah ini memang Hasil Karya Sastra Yunani abad ke 5 SM yang telah memenangkan lomba.
• Mungkinkah hasil lomba adalah contekan dari suatu narasi kitab suci ?
• Mungkinkah kejadian Kurban Anak Kandung ini identik dengan kisah Kapal nabi Nuh yang mirip dengan epic Gilgamesh, yang telah populer sejak 27 abad SM ?
Baca juga :
• forsains.id/kapal-nabi-nuh
Jakarta, Selasa Legi, 04.07.23
꧋ꦤꦸꦂꦱꦺꦠꦲꦂꦢꦶꦥꦸꦠꦿꦤ꧀ꦠꦺꦴ꧉
(Nurseto Ardiputranto)
———-
Ref no.1 :
agamemnon-and-iphigenia
Ref no.2 :
wikipedia/Iphigenia
Ref no.3 :
wikipedia/Agamemnon
Ref no.4 :
Document Iphigenia
Ref no. 5 :
wikipedia/Naskah_Laut_Mati
Add comment