Mistisisme quantum, sering diolok-olok sebagai “quantum abal-abal”, adalah upaya memahami mekanika quantum berbasis keyakinan, asumsi, atau intuisi. Keyakinan metafisik, bernuansa supranatural, ini mencoba menggatuk-gatukkan mekanika quantum dengan misteri kesadaran, kecerdasan, spiritualitas, atau fenomena mistik.
Pada umumnya fisikawan yang serius mendalami mekanika quantum menganggap mistisisme quantum sebagai pseudosains. Pada era 1970-an, muncul gerakan pemikiran New Age, dipelopori Fritjof Capra dan fisikawan anggota Fundamental Fysiks Group lainnya, yang ikut mempopulerkan konsep mistisisme quantum.
Fisikawan Werner Heisenberg dan Erwin Schrödinger, dua tokoh utama mekanika quantum, meskipun tertarik pada mistisisme Timur, tidak terjebak menafsirkan mistisisme dengan fisika quantum. Ketertarikan Schrödinger pada mistisisme Hindu tidak mendorongnya untuk menjadi “metafisikawan kuantum” seperti Fritjof Capra.
Albert Einstein juga sering disalahpahami mendukung tafsir mistisisme teori quantum. Namun Einstein pernah mengatakan, “tidak ada fisikawan yang percaya mistisisme quantum. Kalau ia percaya, maka ia bukan lagi fisikawan.”
Pada 1961, fisikawan Eugene Wigner menulis sebuah makalah berjudul “”Remarks on the mind–body question“. Makalah bernuansa filosofis ini menguraikan tentang adanya pengamat sadar yang ikut memainkan peran fundamental dalam mekanika kuantum. Menurutnya, agak mustahil bisa memformulasikan teori mekanika quantum secara konsisten tanpa merujuk adanya kesadaran yang mengamati.
Makalahnya itu kemudian dianggap menjadi inspirasi bagi pemikiran “fisikawan mistikus” lainnya. Namun pemikiran Wigner sebenarnya lebih bersifat filosofis, ketimbang pseudosains atau anggapan mistisisme yang kemudian muncul. Pada akhir tahun 1970-an, Wigner mengubah pandangannya dan menolak peran kesadaran dalam mekanika quantum.
Pada awal 1970-an, muncul pemikiran New Age berupaya menggabungkan teori fisika quantum dengan spiritualisme. Buku-buku karya Arthur Koestler, Lawrence LeShan, dan lainnya berasumsi bahwa fenomena parapsikologi dapat dijelaskan dengan memakai mekanika quantum.
Pada tahun 1975 berdiri Fundamental Fysiks Group, kelompok fisikawan yang memiliki antusias menggunakan fisika kuantum untuk menjelaskan mistisisme, parapsikologi, Meditasi Transendental, dan berbagai praktik mistik New Age dan Timur.
Fritjof Capra, salah satu anggota Fundamental Fysiks Group, menulis “The Tao of Physics: An Exploration of the Parallels Between Modern Physics and Eastern Mysticism” (1975). Buku ini mendorong minat kalangan non-sains mempelajari fisika quantum dan mempopulerkan aliran pemikiran New Age. Pada 1979, Gary Zukav, penulis non-sains mengikuti kesuksesan Fritjof Capra melalui buku “The Dancing Wu Li Masters.”
Setelah sukses dengan buku The Tao of Physics, Capra melanjutkan menulis beberapa buku dengan genre yang sama, antara lain The Hidden Connection, The Turning Point, dan The Web of Life. Buku-buku yang menguraikan bahwa ajaran spiritualitas Timur berkorelasi dengan temuan saintifik. Capra bahkan menawarkan sejumlah misteri saintifik fisika quantum yang belum terpecahkan bisa ditemukan jawabannya melalui mistisisme.
Kelompok Fundamental Fysiks, buku Capra dan Zukav sangat berpengaruh pada munculnya trend pemikiran mistisisme quantum sebagai interpretasi atau tafsir pseudosains dari mekanika kuantum.Dianggap sebagai pseudosains, karena hanya mengandalkan asumsi dan tidak disertai pembuktian atau penjelasan yang komprehensif.
Mistisisme quantum hanya permainan naratif bahasa, ketimbang pembuktian yang valid sebagai teori mekanika quantum. Fisikawan Murray Gell-Mann menyebutnya sebagai “omong kosong quantum”, dan menilainya sebagai penyalahgunaan teori mekanika quantum.
Salah satu contoh penyalahgunaan yang sangat populer adalah yang dilakukan oleh “guru New Age” Deepak Chopra. Ia berasumsi, misalnya, penuaan disebabkan oleh beban pikiran, yang ia uraikan dalam buku “Quantum Healing” (1989) dan “Ageless Body, Timeless Mind” (1993).
Majalah Time bahkan pernah menjuluki Deepak Chopra sebagai “penyair-kenabian pengobatan alternatif”. Ia menggabungkan pengetahuan tradisional Hindu ayurweda, ilmu kedokteran, neurosains, dan fisika, untuk upaya penyembuhan.
Chopra berpostulasi adanya “jaringan kecerdasan” dalam tubuh manusia yang bisa didayagunakan untuk mengalahkan kanker, penyakit jantung, bahkan proses penuaan. Semua asumsi itu ia rangkum dalam konsep yang ia namai “Quantum Healing”. Dalam bukunya, ia memaparkan banyak contoh “keajaiban self-healing”, namun tidak menguraikan bukti otentik yang valid bagaimana proses penyembuhan itu terjadi.
Pada 1998, Chopra dianugerahi penghargaan parodi Ig Nobel, sebagai satir atas prestasinya dalam mengotak-atik gatuk fisika quantum dengan mistik. Ia dianggap sukses atas “interpretasi uniknya pada fisika quantum dan kehidupan, kebebasan, dan mendapatkan kebahagiaan ekonomi.”
Pada 2012, Chopra dan Stuart Hameroff mengajukan konsep “ruh kuantum” yang dapat “terpisah dari tubuh” dan “berada dalam geometri ruang-waktu, di luar otak, tersebar secara nonlokal.”
Film dokumenter “What the Bleep Do We Know!?” produksi 2004 mengulas “pengalaman mistik” dan pemikiran New Age dalam kaitan dengan fisika quantum. Film ini mengisahkan kemampuan seseorang berkomunikasi dengan “entitas tak berwujud” berusia 35.000 tahun bernama Ramtha. Film pesudosains itu menggunakan sejumlah aspek teori mekanika kuantum secara serampangan. Termasuk memakai prinsip ketidakpastian Heisenberg, efek pengamat, dan mencampuradukkan dengan ilmu biologi dan kedokteran.
Mistisisme quantum dianggap hanya menggunakan kesamaan bahasa spiritualitas Timur yang bersifat kebetulan. Tidak ada mekanisme atau metodologi untuk memvalidasi kebetulan bahasa itu. Fritjof Capra dalam The Tao of Physics menulis: “Sains tidak memerlukan mistisisme dan mistisisme tidak memerlukan sains, namun manusia memerlukan keduanya.”
Tentu, sebagai pilihan paradigma berpikir, manusia bisa memilih, mistisisme untuk ketenangan psikis dan quantum mekanik untuk kejelasan sains. Namun bukan menggabungkan atau menggatuk-gatukkan keduanya sekaligus.
Sumber:
https://aeon.co/essays/why-the-empty-atom-picture-misunderstands-quantum-theory?https://phys.org/news/2019-04-common-myths-quantum-physics.html
https://en.wikipedia.org/wiki/Quantum_mysticism
Add comment