Pegunungan Alpen terbentuk dari hasil naiknya bebatuan dari kedalaman Kerak Bumi akibat tumbukan 2 Lempeng Tektonik Eropa dan Lempeng Tektonik Afrika.
Setelah Inggris, Belanda dan Perancis, negara ke 4 yang kukunjungi adalah Swiss. ± 60% wilayah Swiss berada di atas Pegunungan Alpen.
Negeri Swiss mengingatkanku pada 2 sosok yang berjasa dalam pengembangan pendidikan Teknik Terapan di Indonesia :
1. Romo Casutt, seorang biarawan Yesuit asal Swiss yang mengembangkan & membesarkan ATMI (Akademi Teknik Mesin Industri) sejak tahun 1968. https://www.atmi.ac.id/
2. Ir. Hadiwaratama Msc, Perintis PMS (Politeknik Mekanik Swiss) ITB yang didirikan pada tahun 1976. Beliau juga membidani kelahiran Politeknik² Negeri di seluruh Indonesia. https://polman-bandung.ac.id/sejarah-polman/
Kedua institusi ini, para pengajar perdananya berasal dari Swiss. Kita banyak berhutang budi pada Swiss untuk pendidikan Teknik Terapan di Indonesia.
Melalui kepemimpinan ke 2 sosok ini, tenaga kerja teknik siap pakai jadi banyak tersedia di Indonesia. Saat aku masih aktif di industri manufacturing (1985~1995), seluruh staff intiku adalah para lulusan kedua institusi ini.
Kereta kami berangkat dari stasiun Paris jam 06.15 dengan tujuan akhir di kota Interlaken Swiss. Negara Swiss terletak di antara Perancis, Jerman, Austria & Italia. Sedangkan Interlaken adalah kota kecil yang diapit 2 danau di lembah antara 2 pegunungan Alpen. Ketinggian Interlaken 560 meter dpl. Namun dalam jarak 20 km, puncak pegunungan sudah berketinggian 4.100 meter dpl. Sangat terjal dan puncaknya selalu tertutup salju. Lokasi yang sangat baik untuk bermain Sky.

Sampai jam 10.15 kami tiba di kota Lausanne. Kami menunggu 40 menit untuk berganti kereta menuju Interlaken. Meskipun mengantuk karena kurang tidur, namun pemandangan nan indah sepanjang Lausanne – Interlaken membuat mata kami selalu terjaga. Udara bersih, lahan pertanian pedesaan tersusun rapi & di cakrawala menjulang tinggi puncak Alpen yang selalu tertutup salju.

Sampai Interlaken jam 14.00. Hotel kami hanya berjarak 150 an meter dari stasiun kereta api. Kotanya sepi, bersih, dan penduduknya ramah², seperti para penduduk Jepang. Ketinggian 560 meter dpl. Di kecamatan ini (?) kami diberi kartu bis gratis oleh Hotel untuk transportasi tujuan wisata sekitarnya.

Esoknya, kami menikmati sensasi hujan salju di Murren, lereng Alpen yang ketinggiannya baru 860 meter dpl. Ke Maurren, kami naik Gondola. Mau naik gondola ke Top of Europe (3.450 meter dpl), posisi bangunan tertinggi di Eropa, tidak kesampaian, tidak memungkinkan karena sedang dilanda badai. Gak papa.

Lumayan lah sudah ngerasain main salju di Murren, yang tidak ada di Indonesia.

Kalau ditinjau dari sudut Geologi, ada 16 Lempeng Tektonik utama yang menyelimuti dunia. Kumpulan lempeng tektonik tsb. biasa disebut sebagai Kerak Bumi. Ketebalan kerak bumi bervariasi, tapi rata rata ketebalannya ± 100 km. Lempeng Tektonik mengapung di atas lautan magma yang selalu bergolak. Karena lautan magma selalu bergolak, maka Lempeng Tektonik di atasnya juga akan selalu hanyut bergerak. Sebagai contoh, Lempeng Tektonik Australia bergerak ke utara mendesak Lempeng Tektonik Asia (Sumatra, Jawa dan Nusa Tenggara) dengan kecepatan 5 cm per tahun.
Formasi pegunungan biasanya landai, seperti layaknya banyak pegunungan di Indonesia. Mengapa pegunungan Alpen ini terjal sekali ?
Pegunungan biasanya muncul ketika 2 Lempeng Tektonik bertemu. Lempeng yang lebih padat akan menunjam masuk ke bawah Lempeng yang lebih ringan (masuk ke dalam lautan magma mantel bumi) yang dalam istilah geologi nya disebut Subduksi. Ini seperti masuknya Lempeng Tektonik Australia ke bawah Lempeng Tektonik Asia sehingga memunculkan sederetan beberapa pegunungan di Indonesia sepanjang :
▪︎ Sumatra bagian barat (Pegunungan Bukit Barisan)
▪︎ Jawa bagian selatan
▪︎ Nusa Tenggara.
Namun apa jadinya jika 2 Lempeng dengan kepadatan yang sama bertabrakan ?
Inilah yang terjadi pada Pegunungan Alpen. Pegunungan ini adalah hasil tumbukan antara Lempeng Afrika dan Lempeng Eropa yang kepadatannya sama.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa batuan Kristal Ringan di Lempeng Eropa bagian Atas tidak ikut tersubduksi (menunjam masuk) ke bawah Lempeng Afrika, tetapi terlepas dari Lempeng Eropa bagian Bawah. Akibatnya Lempeng Atas terdorong kembali ke permukaan bumi sehingga membentuk formasi vertikal yang menjulang tinggi. Lempeng Atas Eropa yang terlepas dari Lempeng Bawah nya ini berketebalan 25 km. Artinya, dari 100 km ketebalan Lempeng Eropa, 25 km teratas terlepas dan yang 75 km menunjam masuk ke bawah lempeng Afrika. Peristiwa ini mulai terjadi ± 15 juta tahun silam.
Saat ini, Lempeng Afrika masih mendesak Lempeng Eropa dengan kecepatan 2 cm per tahun. Sebagai perbandingan, Lempeng Australia mendesak Sumatra, Jawa & Nusa Tenggara dengan kecepatan 5 cm per tahun. Makanya di pulau pulau tersebut lebih sering terjadi gempa bumi darpada di Pegunungan Alpen.
Dengan desakan Lempeng Afrika tersebut, Pegunungan Alpen mengalami kenaikan 1 mm per tahun. Namun kenaikan tersebut tereliminasi oleh terjadinya erosi. Jadi saat ini Pegunungan Alpen sudah tidak bertambah tinggi lagi.
Interlaken Swiss, Minggu Legi, 10.03.24
꧋ꦤꦸꦂꦱꦺꦠꦲꦂꦢꦶꦥꦸꦠꦿꦤ꧀ꦠꦺꦴ꧉
(Nurseto Ardiputranto)
———-
1. EROPA
https://www.facebook.com/share/p/yNwUzDFkseG2gYkq/?mibextid=oFDknk
2. ETIHAD
https://www.facebook.com/share/p/y85SMTXQSC1pPTmV/?mibextid=oFDknk
3. BRITISH MUSEUM
https://forsains.id/perspektif/4728/
4. KAWAN LAMO
https://www.facebook.com/share/p/MSYwBVEDHpQi5rNt/?mibextid=oFDknk
5. EUROTUNNEL
https://forsains.id/perspektif/4760/
—–
Ref no.1
https://www.evolene-geologie.ch/geology/mountains-194.html
Ref no.3
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Palung_Sumatra
Ref no.4
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Plate_tectonics
Ref no.5
https://atmi.co.id/profile/about-us
Ref no.6
https://polman-bandung.ac.id/sejarah-polman/
Ref no.7
https://youtu.be/ullE8Lq1wos?si=y8z9WDOYlFb0bqJN
Ref no.8
https://news-solopos-com.cdn.ampproject.org/v/s/news.solopos.com/mengenang-romo-casutt-menjual-sendiri-karya-para-siswanya-321917/amp?amp_gsa=1&_js_v=a9&usqp=mq331AQIUAKwASCAAgM%3D#amp_tf=Dari%20%251%24s&aoh=17100967246469&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&share=https%3A%2F%2Fnews.solopos.com%2Fmengenang-romo-casutt-menjual-sendiri-karya-para-siswanya-321917
[…] […]