British Museum adalah museum umum tentang Sejarah, Seni dan Budaya manusia. Seluas 75.000 m², yang terbagi dalam 94 geleri (ruangan) di kawasan Bloomsbury London, British Museum mendokumentasikan sejarah budaya manusia dari awal hingga kini.
Sir Hans Sloane (1660–1753) adalah seorang dokter, ilmuwan dan naturalis Anglo-Irlandia. Selama hidupnya (terutama setelah menikahi janda kaya, pemilik perkebunan Jamaika), Sloane mengkoleksi banyak barang antik.
Karena khawatir koleksinya musnah pasca kematiannya, ia mewariskan seluruh koleksinya senilai £20.000 pada Raja George II untuk negara. Institusi museum didirikan paska kematian Sir Hans Sloane pada tahun 1753, dan British Museum baru dibuka untuk umum pada tahun 1759, atau saat Yogyakarta dipimpin HB-I.
Pada saat itu, koleksi Sloane sudah lebih dari 71.000 objek dari segala jenis, termasuk :
● ± 40.000 buku cetak,
● ± 7.000 manuskrip,
● spesimen² sejarah alam,
● 337 spesies tanaman kering,
● cetakan²
● gambar², termasuk karya Albrecht Dürer dan
● barang² antik dari berbagai penjuru dunia.
Saat ini sebaran koleksinya meliputi obyek² dari :
● Timur Tengah : Mesopotamia, Persia, Arab dll.
● Afrika : Mesir, Sudan, Ethiopia dll.
● Asia : India, China, Jepang, Korea dll.
● Amerika : Inca, Astec dll.
● Australia : Aborigin
● Eropa : Eropa kuno, Yunani, Romawi dll.
Dengan koleksi lebih dari 8 juta obyek, menjadikan British Museum sebagi museum terbesar di dunia.
Tiket masuk museum gratis, tidak dipungut biaya.
Jam buka 10.00 ~ 17.00.
Karena banyak pengunjung setiap harinya, maka ada beberapa batasan yang diterapkan :
▪︎ Pengunjung wajib mendaftar melalui situsnya.
▪︎ Untuk kenyamanan pengunjung, maka jumlah pengunjung di dalam gedung dibatasi.
▪︎ Efeknya adalah antrean sepanjang hari, karena pengunjung baru boleh masuk lagi setelah ada yang keluar dari museum.
Selain berisi koleksi, di dalam museum juga disediakan fasilitas² pendukungnya :
▪︎ Bagian Informasi : memberikan peta gratis & banyak petugas yang tersebar, siap melayani pertanyaan.
▪︎ Kantin
▪︎ Toko cindera mata terkait museum
▪︎ Toko buku terkait sejarah.
Kami telah mendaftarkan kunjungan sejak masih di Jakarta. Pada hari H, kami telah sampai Museum 40 menit sebelum dibuka. Antrean sudah 50 meter, cuaca gerimis dan suhu 6°C. Dingin sekali.
Mayoritas pengunjung adalah para turis dari seluruh dunia. Di depan kami 2 anak muda dari China, dan di belakang kami nenek (± 70 tahunan) dari Sydney.
Masuk museum, aku segera ambil peta gratis. Aku menghabisakan ± 80 menit pertama dengan jalan cepat menyapu bersih semua ke 94 galeri. Setiap galeri menyajikan topik khusus, misal Mesir pada periode tertentu. Setelah itu baru kususuri satu per satu dari topik yang paling kuminati.
Banyak sekali kulihat orang tua yang membawa anak² nya & menjelaskan dengan sabar obyek² museum yang sedang dilihat anaknya. Budaya ini yang masih belum ada di masyarakat Indonesia.
Ada juga (kutemui sekitar 4 orang) yang sedang asyik nongkrong di depan patung salah satu obyek untuk dibuat sketsanya.
Dari semua koleksi, yang paling menarik bagiku adalah :
● Batu Rosetta.
● Tablet no.11 Gilgamesh.
Batu Rosetta ditemukan oleh pasukan Napoleon di Mesir tahun 1799. Untuk satu narasi yang sama, batu tsb. ditulis dengan 3 jenis aksara :
▪︎ Aksara Hieroglif
▪︎ Aksara Demotik (Mesir kuno) dan
▪︎ Aksara Yunani Kuno.
Dari Batu Rosetta inilah Champoleon dapat membuat kamus Aksara Hieroglif, hingga artefak² Mesir kuno dalam piramid dapat langsung dipahami dengan mudah.
Sedang Tablet no.11 Gilgamesh berkisah tentang Banjir Besar yang sangat mirip dengan kisah kisah dalam kitab suci agama² Samawi. Menurut para ahli, Kisah Gilgamesh sudah ada pada budaya Mesopotamia 2.700 tahun SM. Untuk lebih jelasnya, isi tablet no.11 Gilgamesh sudah pernah ku ulas di :
https://forsains.id/perspektif/gilgamesh-tablet-no-xi-inspirator-kisah-banjir-besar/
Bergetar hatiku menyaksikan Tablet Aslinya. Puluhan menit kuhabiskan di ruangan ini, di galeri no.55.
● Inilah sumber kisah Banjir Besar agama² Samawi, yang sampai kini masih diyakini oleh 4,3 milyar (56%) penduduk dunia.
● Bolehkah kukatakan kalau kitab ini telah Dikanonisasi oleh bangsa Yahudi pada abad ke 6 SM ?
● Bolehkah kukatakan kalau kitab ini kemudian masih Dikanonisasi lagi pada abad ke 7 M oleh seorang suku Quraisy ?
——————–
Renungan :
● Bagiku, artefak, prasasti, dan temuan² arkeologi adalah salah satu bukti sejarah yang sudah tertulis saat ini.
● Tidak bisa dipungkiri lagi. Semua narasi yang yang tidak mempunyai bukti² sejarah di atas, bisa diragukan kebenarannya.
London, Senin Kliwon, 04.03.24
꧋ꦤꦸꦂꦱꦺꦠꦲꦂꦢꦶꦥꦸꦠꦿꦤ꧀ꦠꦺꦴ꧉
(Nurseto Ardiputranto)
——————–
Untuk diskusi serunya bisa bergabung di sini : https://www.facebook.com/share/p/XtYYhK2o77TXZAcD/?mibextid=oFDknk
Narasi terkait :
1. GILGAMESH https://forsains.id/perspektif/gilgamesh-tablet-no-xi-inspirator-kisah-banjir-besar/
2. KANONISASI KITAB SUCI https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10220545099911833&id=1063478419
3. KAPAL nabi NUH https://forsains.id/perspektif/kapal-nabi-nuh-sebuah-tinjauan-sains/
——————-
Ref no.1
https://en.m.wikipedia.org/wiki/British_Museum
Ref no.2
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Batu_Rosetta
Ref no.3
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Book_of_Genesis
Ref no.4
https://en.m.wikipedia.org/wiki/List_of_religious_populations
[…] Narasi wisata terkait : 1. British Museum, Sejarah Peradaban Manusia https://forsains.id/perspektif/4728/ […]
[…] […]