Bisakah manusia atau hewan dihidupkan kembali setelah mati? Sejauh ini memang belum ada teknologi yang bisa menghidupkan kembali mahluk hidup yang meninggal secara alami. Namun teknologi cryogenics, teknik mengawetkan tubuh, membuka harapan kemungkinan menghidupkan kembali manusia yang sudah mati di masa depan.
Sejumlah penelitian terbaru pemulihan jantung dan sirkulasi darah pada hewan menunjukkan ada kemungkinan menghidupkan kembali hewan yang mati karena berhenti detak jantungnya, melalui proses pendinginan suhu tubuh. Namun, tahap penelitian ini belum diuji coba pada manusia.
Secara umum, ketika seseorang atau hewan mati, organ dan sel-sel tubuh mengalami kerusakan permanen. Namun dengan teknologi cryogenics, kerusakan sel-sel dan organ tubuh bisa dihentikan. Cryogenics adalah ilmu yang mempelajari perilaku benda atau materi pada suhu sangat rendah, di bawah -150 derajat Celcius atau 123 Kelvin.
Teknologi cryogenics sudah lazim digunakan di bidang industri, seperti pembuatan superkonduktor atau pendinginan mesin roket. Namun, Cryogenics juga sudah digunakan dalam bidang medis untuk mengawetkan tubuh manusia atau hewan dalam keadaan beku pada suhu sangat rendah.
Sejarah teknologi cryogenics dimulai pada akhir abad ke-19, ketika ilmuwan Swiss, Raoul Pictet dan Louis Paul Cailletet, berhasil menciptakan teknologi pendinginan yang dapat menghasilkan suhu di bawah -240 derajat Celcius. Kemudian, pada 1898, James Dewar menciptakan wadah yang dikenal sebagai Dewar flask atau thermos, yang dapat menyimpan gas pada suhu sangat rendah tanpa terlepas ke lingkungan sekitar.
Pada 1962, Robert Ettinger, matematikawan Universitas Michigan, AS, menerbitkan buku berjudul “The Prospect of Immortality”. Dia menguraikan, manusia dapat dihidupkan kembali di masa depan melalui teknologi cryogenics. Sejak itu, teknologi cryogenics menjadi populer sebagai cara untuk mengawetkan tubuh manusia dalam keadaan beku, dan mungkin dihidupkan kembali di masa depan.
Cairan kimia yang digunakan untuk mengawetkan tubuh melalui teknologi cryogenics disebut cryoprotectant. Senyawa kimiawi ini bertindak sebagai pengganti air dalam sel tubuh dan membantu mencegah kerusakan sel yang terjadi selama proses pembekuan dan pengawetan tubuh pada suhu sangat rendah.
Beberapa contoh bahan kimia yang dapat digunakan sebagai cryoprotectant termasuk dimethyl sulfoxide (DMSO), glycerol, ethylene glycol, dan propylene glycol. Cryoprotectant juga dapat berupa campuran dari berbagai bahan kimia.
Teknologi cryogenics saat ini masih dalam tahap pengembangan dan penelitian, dan memang belum terbukti efektif sejauhmana mampu mengawetkan tubuh manusia dalam jangka panjang, misalnya sampai 100 tahun. Secara teori cryogenics memang dapat mengawetkan tubuh manusia, namun apakah tubuh yang diawurkan itu bisa dihidupkan lagi di masa depan, masih menjadi pernyataan serta banyak kendala teknis yang harus diatasi.
Selain faktor teknis, ada pula faktor etis dan sosial yang harus dipertimbangkan sebelum teknologi ini dapat diterima secara luas. Tantangan teknis seperti kerusakan sel selama proses pembekuan dan pengawetan, kemungkinan kerusakan otak yang tidak dapat diperbaiki, dan kesulitan menghidupkan kembali organ-organ yang telah mengalami kerusakan selama proses pembekuan.
Terlepas dari problem teknis dan etis, sejak tahun 1970-an, beberapa organisasi cryogenics mulai muncul di AS, seperti Alcor Life Extension Foundation dan Cryonics Institute, yang menyediakan layanan pengawetan tubuh manusia melalui teknologi cryogenics.
Meskipun masih sangat kontroversial dan belum terbukti secara ilmiah, beberapa orang telah memilih untuk mengawetkan tubuh mereka segera setelah meningggal, dengan harapan dapat dihidupkan kembali di masa depan. Di Amerika, sejumlah perusahaan penyedia layanan mengawetkan tubuh melalui teknologi cryogenics, antara kain adalah:
1. Alcor Life Extension Foundation: Alcor adalah salah satu organisasi cryonics tertua dan terbesar di dunia yang berbasis di Scottsdale, Arizona, Amerika Serikat. Alcor telah mengawetkan lebih dari 150 tubuh manusia sejak didirikan pada 1972.
2. Cryonics Institute: organisasi non-profit yang berbasis di Clinton Township, Michigan, Amerika Serikat. Mereka telah mengawetkan lebih dari 180 tubuh manusia dan hewan peliharaan sejak didirikan pada 1976.
3. KrioRus: perusahaan cryonics yang berbasis di Rusia. Mereka menyediakan layanan pengawetan tubuh manusia dan hewan peliharaan dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan perusahaan cryonics lainnya.
4. Oregon Cryonics: perusahaan cryonics yang berbasis di Oregon, Amerika Serikat. Mereka menyediakan layanan pengawetan tubuh manusia dan hewan peliharaan dengan fokus pada penelitian dan pengembangan cryonics.
Terlepas dari apakah teknologi pengawetan tubuh cryonics atau cryogenics nantinya terbukti mampu menghidupkan kembali orang yang jazad tubuhnya diawetkan, yang pasti, keinginan manusia untuk bisa hidup abadi tidak pernah surut. Harapan ini mungkin terinspirasi dari kisah mitologis tentang manusia atau dewa yang mampu bangkit hidup kembali dari kematian. Beberapa di antaranya adalah:
1. Osiris (Mesir Kuno): dewa Mesir Kuno yang dipercayai telah mati dan dibangkitkan kembali. Menurut mitos Mesir, Osiris dibunuh oleh saudaranya Set, tetapi kemudian dihidupkan kembali oleh adiknya, Isis. Osiris kemudian menjadi dewa kematian dan kebangkitan yang dipuja oleh orang Mesir Kuno.
2. Prometheus (Yunani Kuno): dewa yang menciptakan manusia dari tanah liat dan mencuri api dari para dewa untuk memberikan kehidupan dan keberlanjutan kepada manusia. Namun, sebagai hukuman, ia dipenjara oleh para dewa dan diikat di tebing, burung-burung nasar memakan hatinya setiap hari. Namun, setiap malam hatinya tumbuh kembali, sehingga ia mengalami siksaan yang terus berulang.
3. Jesus Kristus (Kekristenan): Bagi umat Kristen, kisah bangkitnya Yesus Kristus dari kematian adalah salah satu kisah kebangkitan yang paling terkenal. Menurut Alkitab, Yesus disalibkan dan dimakamkan, tetapi pada hari ketiga ia bangkit dari kematian dan hidup kembali.
4. Orpheus (Yunani Kuno): seorang penyanyi dan pemain musik legendaris dalam mitologi Yunani Kuno. Setelah istrinya, Eurydice, meninggal, Orpheus pergi ke alam kubur, dunia bawah, untuk mencoba membawanya kembali ke kehidupan. Ia berhasil meyakinkan raja dunia bawah untuk membiarkannya membawa Eurydice kembali ke dunia kehidupan.
Selain kisah mitologis tentang manusia atau dewa yang bisa bangkit hidup kembali dari kematian, sejumlah kisah folklore terkait ramuan untuk bisa hidup abadi juga menjadi inspirasi, misalnya elixir of life atau philosopher’s stone. Teknologi cryogenics, bisa dianggap, menjadi kelanjutan harapan atau impian manusia untuk mengalahkan kematian dan bisa hidup abadi.
.
Add comment