Tim riset teknologi nano robot dari Universitas Tel Aviv, Israel, berhasil mengembangkan robot mikro yang dapat bergerak di bawah mikroskop dan menangkap sel atau individu bakteri. Nano robot ini terbuat dari logam cair yang dapat berubah bentuk dengan bantuan medan magnet.
Teknologi nano-robot mereka diuraikan dalam paper berjudul “A Magnetically and Electrically Powered Hybrid Micromotor in Conductive Solutions.”
Robot ini memiliki ukuran lebih kecil dati tebal rambut manusia. Robot ini dapat membentuk cakar, kait, atau jarum untuk menangkap sel-sel yang berbeda. Robot ini juga dapat berubah warna untuk menyamarkan diri dengan lingkungan.
Robot ini adalah salah satu contoh teknologi robotika mikro yang semakin berkembang. Teknologi ini dapat membuka peluang baru dalam bidang biomedis, kimia, dan fisika.
Robot ini terdiri dari dua bagian: motor mikro yang berputar dengan kecepatan tinggi dan pinset optik yang menggunakan cahaya laser untuk menarik sel-sel. Motor mikro berfungsi sebagai sensor untuk mendeteksi posisi sel-sel di sekitarnya, sementara pinset optik berfungsi sebagai alat untuk menangkap dan memindahkan sel-sel.
Robot ini dapat beroperasi dalam cairan tubuh tanpa merusak sel-sel atau membahayakan tubuh, dapat bekerja secara otomatis atau dikendalikan dari jarak jauh oleh manusia. Robot ini memiliki potensi besar untuk aplikasi di bidang biomedis, seperti diagnosis penyakit, terapi genetik, atau penelitian sel induk.
Memiliki rentang ukuran antara 5 hingga 27 mikrometer dan terbuat dari polistirena yang dirancang khusus dan dilapisi dengan bahan konduktif seperti kromium, nikel, dan emas.
“Kemampuan nano-robot untuk bergerak secara otonom diilihami dari cara mahluk nano-biologis, seperti bakteri dan sel sperma,” kata Gilad Yossifon dari Universitas Tel Aviv di Israel. “Ini adalah area penelitian baru yang sedang berkembang pesat.”
Nano-robot ini memiliki kemampuan yang mengesankan, dapat berpindah dari sel ke sel, mengidentifikasi jenis sel yang berbeda, mengenali apakah sel sehat atau sekarat, mengangkut sel, dan mengaplikasikan obat atau gen tertentu pada sel.
Para peneliti bisa menggunakan robot itu untuk menangkap sel darah tunggal, sel kanker tunggal, dan bakteri tunggal. Memang kemampuan itu belum diuji di dalam tubuh manusia, namun kinerjanya dipastikan bisa berfungsi baik dalam tubuh.
Nanobot ini mampu mengidentifikasi kondisi sel melalui sinyal listrik, sehingga nantinya dapat membantu pengobatan kanker dengan mengidentifikasi sel kanker di dalam tubuh.
Bayangkan, sejumlah nano-robot dimasukkan ke dalam tubuh untuk menhantarkan obat, membersihkan radikal bebas, dan menyingkirkan sel. Termasuk untuk mengampil sampel sel darah secara spesifik dan menganalisisnya.
Sumber diolah dari Advanced Science.
Ada fitur comment, Bro Nurseto seneng nih 🙂