ForSains

Peran Bakteri dan Virus dalam Sejarah Dunia

bakteri dan virus
imb.uq.edu.au

“Pencipta manusia adalah mikroba,” kata Jonathan Kennedy.

Selama 250.000 tahun pertama setelah Homo sapiens berevolusi, mereka hidup di Bumi bersama beberapa spesies manusia lain di Afrika, Asia, dan Eropa. Sekitar 50.000 tahun yang lalu, H. sapiens meninggalkan Afrika dan bermigrasi ke seluruh dunia. Pada sekitar masa yang sama, semua spesies manusia lain mulai menghilang. Catatan fosil menunjukkan Neanderthal terakhir punah sekitar 39.000 tahun yang lalu, meninggalkan hanya H. sapiens.

Mengapa manusia lain punah mungkin menjadi teka-teki terbesar pada masa Paleolitik awal. Penjelasan yang dominan adalah bahwa H. sapiens lebih cerdas.

Dalam bukunya Sapiens, Yuval Noah Harari, seorang sejarawan, berpendapat bahwa spesies tersebut mengalami semacam “revolusi kognitif” antara 70.000 dan 30.000 tahun yang lalu. Ini mungkin terjadi setelah mutasi genetik mengubah cara mereka berpikir. Karena H. sapiens lebih cerdas daripada spesies lain, manusia ini memiliki keterampilan komunikasi yang lebih baik dan, mungkin, kemampuan bertarung yang lebih baik.

Menurut Jonathan Kennedy, penulis Pathogenesis, ada penjelasan yang lebih baik mengapa H. sapiens menang: sistem kekebalan tubuh mereka lebih unggul.

Seiring pertumbuhan populasi mereka, keragaman genetik meningkat dan, karena mereka tinggal di Afrika, jauh lebih dekat dengan khatulistiwa daripada manusia lain, H. sapiens terpapar berbagai hewan yang membawa aneka mikroba. Beberapa jenis mikroba tersebut bersifat patogen. (Memang, mayoritas serangga yang menginfeksi manusia adalah zoonosis—yaitu, mereka melompati batas spesies dari hewan lain).

Saat H. sapiens bergerak ke seluruh dunia, mereka terlindungi dari penyakit yang dibawa oleh manusia lain yang mereka temui. Namun sebaliknya tidak berlaku, artinya Neanderthal dan manusia lainnya kurang tahan terhadap penyakit yang dibawa oleh H. sapiens.

Dari sana, Kennedy menulis ulang sebagian besar sejarah kehidupan; kali ini dengan menekankan mikroba sebagai hal terpenting. “Dunia ini adalah dunia bakteri,” tulisnya, “dan kita hanya menumpang di sini.”

Sebagai contoh, infeksi telah membentuk elemen dasar biologi mamalia. Ketika hewan pertama kali berevolusi, mereka bertelur untuk berkembang biak. Namun beberapa ratus juta tahun yang lalu, seekor hewan mirip tikus mengembangkan kemampuan untuk tumbuh dalam tubuhnya.

Ahli genetika berpendapat kemampuan ini tidak berevolusi secara alami, tetapi tiba-tiba diperoleh ketika virus menyuntikkan dna-nya ke dalam genom makhluk tersebut. Tanpa infeksi itu, Manusia mungkin menetas dari telur hari ini.

 

Peradaban manusia juga telah dibentuk oleh penyakit. Banyak wabah yang menimpa orang Romawi kuno, dan Kennedy berpendapat bahwa kematian dan kehancuran tidak hanya menyebabkan keruntuhan kekaisaran itu, tapi juga memicu perubahan sosial yang memungkinkan agama Kristen menguasai dunia.

Yang paling mencolok adalah kisah-kisah dari penaklukan Spanyol atas Amerika. Cerita yang umum diterima adalah bahwa orang Eropa memiliki teknologi dan senjata yang lebih baik untuk menaklukkan masyarakat yang kurang maju di Amerika. Menurut Kennedy itu tidak sepenuhnya benar.

Pengenalan penyakit menular dari Eropa, tulisnya, menyebabkan penurunan 90% populasi di Amerika, dari sekitar 60,5 juta pada tahun 1500 menjadi 6 juta seabad kemudian. Jika orang Eropa membawa penyakit ke orang-orang di Amerika, mengapa patogen Amerika tidak memiliki efek serupa pada penjajah?

Banyak penyakit, yang kemudian membuat orang Eropa kebal terhadapnya, berasal dari hewan ternak yang dijinakkan seperti sapi, babi, dan domba. Di Amerika, orang juga telah menjinakkan hewan, seperti alpaka, kelinci guinea, dan llama. Tetapi, berbeda dari nenek moyang hewan ternak Eurasia, alpaka dan llama tidak pernah hidup dalam kawanan besar sebelum dijinakkan. Ini membatasi kesempatan bagi penyakit untuk muncul dan menjadi endemik. Orang-orang di Amerika tidak akan terpapar mikroba dari hewan ternak mereka sebanyak itu.

Kennedy mengumpulkan berbagai materi yang membingungkan, mulai dari transisi dari feodalisme ke kapitalisme di Eropa, hingga munculnya perdagangan budak dan kekalahan tentara Inggris oleh pemberontak Amerika di Yorktown pada tahun 1781.

Buku ini terbantu dengan referensi budaya-pop dari Kennedy: The Lord of the Rings, 2001: A Space Odyssey, dan Monty Python, yang membuka jalan bagi beberapa cerita kompleks yang diceritakan oleh Kennedy.

“Menekankan peran yang dimainkan oleh penyakit menular bukan berarti manusia tak memiliki dampak pada dunia,” katanya. “Hanya saja seringkali kita tidak membuat sejarah dalam keadaan yang kita pilih sendiri, melainkan dalam keadaan yang diciptakan oleh mikroba.”

Sumber

The role of bacteria and viruses in world history

Hamid Basyaib

Add comment

Ukuran Huruf