Dalam Al Quran, LGBT merupakan penyakit, karena fıtrah manusia adalah melestarikan keturunan. LGBT tidak lepas dari perilaku umat Nabi Luth (kaum Sodom) yang homoseksual. Bagaimana dengan sudut pandang Sains ?
Al Qur’an membahas LGBT, Liwath atau Sodomi dalam surat Al Araf ayat 80-81 :
“Dan (Kami juga telah mengutus) Nabi Luth, ketika dia berkata kepada kaumnya. Mengapa kamu melakukan perbuatan keji, yang belum pernah dilakukan oleh seorang pun sebelum kamu (di dunia ini). Sungguh, kamu telah melampiaskan syahwatmu kepada sesama lelaki bukan kepada perempuan. Kamu benar-benar kaum yang melampaui batas.”
Dalam Tafsir al-Misbah, Prof Quraish Shihab :
• Memaknai lafaz al-fahisyah adalah melakukan pekerjaan yang sangat buruk (homoseksual).
• Penyimpangan orientasi seks yang dilakukan kaum Sodom adalah berhubungan seksual dengan sesama jenis.
• Keburukan besar kaum Nabi Luth setelah kemusyrikan adalah homoseksual.
Allah menghancurkan kaum Nabi Luth (Sodom) dengan Azab yang tertulis dalam surat Al Hijr 73-76 :
“Maka mereka dibinasakan oleh :
– Suara keras yang mengguntur, ketika matahari akan terbit.
– Maka Kami jungkirbalikkan (negeri itu) dan
– Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang keras.
Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang yang memperhatikan tanda-tanda. Dan sungguh, (negeri) itu benar-benar terletak di jalan yang masih tetap (dilalui manusia).”
—–
Mari kita tengok dengan kacamata Sains.
Dalam budaya manusia, di dunia ini antara 2% ~ 10% populasi adalah LGBT (gay atau lesbian).
• Dalam budaya Jawa ada Kenyowandu yang tercermin pada salah satu tokoh Wayang Kulit.
• Budaya Bugis membagi populasi dalam 5 gender :
1. Oroane = Pria
2. Makunrai = Wanita
3. Calabai = Pria berprilaku wanita.
4. Calalai = Wanita berprilaku pria.
5. Bissu = Bukan pria & bukan wanita.
• Dalam budaya Reog Ponorogo dikenal Gemblak, yang dipiara Warok untuk mempertahankan kesaktiannya.
Dari data Sains, Homoseksual tidak hanya terjadi pada manusia saja (Homo Sapiens). Para ahli biologi menemukan perilaku homoseksual pada lebih dari 450 spesies lainnya, termasuk pada :
– Primata selain manusia,
– Mamalia selain manusia,
– Unggas &
– Reptil.
Jadi kalau ditilik sejarahnya, fenomena Homoseksualitas sudah terjadi sejak 325 juta tahun yang lalu.
Ahli genetika Andrea Ganna dari Broad Institute of MIT dan Harvard, melakukan penelitian tentang gen gen yang terkait dengan perilaku homoseksual. Dengan menganalisa DNA hampir setengah juta orang dari Amerika dan Inggris, mereka menyimpulkan bahwa gen gen terkait, bertanggung jawab atas antara 8% ~ 25% dari perilaku Homoseksual.
Sejumlah penelitian Sains telah menetapkan bahwa jenis kelamin bukan hanya 2 (laki laki & perempuan) saja. Jenis kelamin itu kontinyu, tergradasi dari pria sampai wanita. Variasi² ini bisa muncul karena resultante susunan kombinasi gen seseorang.
Temuan baru ini konsisten dengan beberapa penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa Homoseksual adalah sifat yang diturunkan.
• 1991
Bailey and Pillard dalam Study Anak Kembar mendapati bahwa :
– Kembar Identik (dari 1 sel telur & 1 sperma) selalu punya orientasi seksual yang sama.
– Kembar Non Identik (dari 2 sel telur & 2 sperma) ada kemungkinan punya orientasi seksual yang berbeda.
• 1993
Perburuan “Gen Gay” (satu gen tunggal yang diduga menyebabkan munculnya sifat Homoseksual) dimulai. Dean Hamer mengaitkan Homoseksualitas pria dengan bagian Kromosom X.
• 2010
Sebuah studi mengaitkan preferensi seksual tikus dengan gen FucuM. Ketika gen itu dihilangkan dari tikus betina, dia lebih tertarik berpasangan dengan betina daripada jantan.
Penelitian lain menunjukkan bahwa gangguan gen TRPC2 dapat menyebabkan tikus betina bertindak seperti jantan. Tikus jantan yang kekurangan TRPC2 tidak lagi menunjukkan agresi kejantanan, dan dia memulai perilaku seksual terhadap jantan dan betina. Di dalam otak, TRPC2 berfungsi mengenali hormon Feromon, bahan kimia yang dilepaskan oleh satu spesies untuk mendapatkan respons dari lawan jenisnya.
• 2019
Kemudahan pengurutan genom telah meningkat. Study tahun 2019 telah menemukan kandidat gen² tambahan sebagai penyebab perilaku Homoseksual.
Studi asosiasi genome mengidentifikasi gen SLITRK6, yang aktif di wilayah otak yang dinamakan Diencephalon. Diencephalon terdiri atas
• Thalamus
• Hypothalamus &
• Epithalamus.
Didapati, ukuran Diencephalon manusia² Homoseksual berbeda dari manusia² Non Homoseksual.
Beberapa gen dari pria yang diidentifikasi dalam penelitian terkait dengan sistem penciuman. Temuan ini identik dengan penelitian pada tikus, variasi gen gen yang terkait dengan Hormon Seks. Perubahan hormonal selama kehamilan dapat mempengaruhi bagaimana otak janin dikonfigurasi. Percobaan pada tikus, manipulasi hormon selama kehamilan menghasilkan keturunan yang menunjukkan perilaku Homoseksual.
Gen SLITRK6 ini memainkan peran besar dalam pembentukan otak dengan cara yang mempengaruhi perilaku seksual.
Laki laki dengan kondisi genetik yang disebut Sindrom Insensitivitas Androgen dapat mengembangkan alat kelamin perempuan meskipun secara genetik laki laki (kromosom X dan Y). Laki laki ini akan tertarik pada laki laki juga.
Study menunjukkan bahwa testosteron diperlukan untuk menjadikan otak maskulin saat prenatal. Jika hormon testoteron tidak mencukupi saat dalam kandungan, maka bayi laki laki ini akan tumbuh dengan menyukai laki laki (sesama jenis).
Demikian pula, anak perempuan yang memiliki kondisi genetik yang disebut Hiperplasia Adrenal Kongenital. Bila janin perempuan terpapar hormon testoteron yang luar biasa tinggi saat dalam kandungan, hal ini dapat membuat otak bayi menjadi maskulin dan meningkatkan kemungkinan Lesbianisme.
Penelitian lain menunjukkan bahwa Homoseksualitas adalah “sifat trade-off.”
Misalnya, pada gen gen tertentu yang pada wanita membantu meningkatkan kesuburan, namun jika gen gen ini ada pada laki laki, maka gen gen tersebut akan mendorongnya ke arah Homoseksualitas.
Dengan banyak kandidat gen yang dikaitkan dengan Homoseksualitas, tidak mungkin bahwa sifat homoseksual hanya ditentukan oleh satu gen (tunggal) saja.
Berikut adalah 11 kromosom yang melibatkan 17 gen yang mempengaruhi Homoseksualitas manusia :
1. Pada Chromosome X
• Lokasi Xq28
• Nama Gen :
– MAGEA11
– MECP2
– IRAK1
• Ditemukan pada : pria
2. Pada Chromosome no.1
• Lokasi : 1p36
• Nama Gen :
– RHCE
– RHAG
– RHBG
– RHCG
– RHD
• Ditemukan pada : pria & wanita
3. Pada Chromosome no.4
• Lokasi : 4p14
• Ditemukan pada : wanita
4. Pada Chromosome no.7
• Lokasi : 7q31
• Ditemukan pada : pria & wanita
5. Pada Chromosome no.8
• Lokasi : 8p12
• Nama Gen : NKAIN3
• Ditemukan pada : pria
6. Pada Chromosome no.9
• Lokasi : 9q34
• Nama Gen : ABO
• Ditemukan pada : pria & wanita
7. Pada Chromosome no.11
• Lokasi : 11q12
• Nama Gen : OR51A7
• Ditemukan pada : pria
8. Pada Chromosome no.12
• Lokasi : 12q21
• Ditemukan pada : pria & wanita.
9. Pada Chromosome no.13
• Lokasi : 13q31
• Nama Gen : SLITRK6
• Ditemukan pada : pria
10. Pada Chromosome no.14
• Lokasi : 14q31
• Nama Gen : TSHR
• Ditemukan pada : pria
11. Pada Chromosome no.15
• Lokasi : 15q21
• Nama Gen : TCF12
• Ditemukan pada : pria
Perilaku seksual itu sangat beragam dan diatur oleh mekanisme canggih di seluruh kerajaan hewan (termasuk manusia). Perilaku Homoseksual muncul dari kombinasi belasan, atau mungkin malah ribuan gen, dan suasana hormonal saat individu masih berupa janin.
Dapat disimpulkan :
• Prilaku homoseksual bukan hanya terjadi pada manusia saja, namun juga terjadi pada lebih dari 450 spesies hewan lainnya.
• 8% ~ 25% Prilaku Homoseksual disebabkan oleh resultant banyak gen gen terkait.
• Sisanya, disebabkan oleh situasi hormonal janin dalam kandungan ibunya.
• Homoseks bukanlah suatu Penyakit Mental.
• Homoseksualitas itu ditentukan oleh Genetika nya, atau sudah Bawaan Lahir.
Dengan ini, APA (American Psychological Association) pada tahun 1975 telah mengeluarkan Homoseksual dari penyakit Gangguan Jiwa.
Konsensus yang sama juga dikeluarkan oleh organisasi kesehatan dunia (WHO) pada May 1990.
Prasangka dan stigma negatif terhadap kaum LGBT berdasarkan teks Kitab Suci tidak lagi dipakai dalam sains.
Sebagai tambahan info :
• Saat ini sudah ada sekitar 840 an perusahaan multinasional yang sudah bisa menerima LGBT sebagai suatu hal yang normal. Pastilah pemilik & direksi perusahaan² yang sudah Melek Sains.
• Dalam “Gay Travel Index”, Indonesia menempati urutan ke 113 dari 202 negara di dunia untuk urusan penerimaan LGBT.
—–
Renungan :
Mengapa sebagian agama melaknat Homoseksual ?
Kemungkinan besar, pada saat agama tersebut mulai berkembang, masyarakat masih belum paham BIOLOGI, seperti apa yang telah kita pahami saat ini.
• Ketidaktahuan akan Kromosom,
• Ketidaktahuan akan fungsi Gen,
• Ketidakpahaman akan mekanisme proses kimiawi hormonal pada janin.
Itu semua mengakibatkan kekeliruan dalam memahami Homoseksualitas.
Jakarta, Sabtu Legi, 02.09.23
꧋ꦤꦸꦂꦱꦺꦠꦲꦂꦢꦶꦥꦸꦠꦿꦤ꧀ꦠꦺꦴ꧉
(Nurseto Ardiputranto)
—–
LGBT di Arab Saudi
forsains.id/lgbt-arab-saudi-lebih-mengedepankan-sains
Ref no.1 :
theconversation-com.biological-factors-drive-homosexuality
Ref no.2 :
wikipedia.Biology_and_sexual_orientation
Ref no.3 :
www.science.org
Ref no.4 :
www.getequal.org/berapa-banyak-LGBT
Ref no.5 :
kompas.com/5-gender-dalam-suku-bugis
Ref no.6 :
wikipedia.org/Homosexual_in_animals
Ref no.7 :
scienceblogs.com/create-lesbian-mice
Ref no.8 :
merdeka.com/lgbt-sudah-lama-melekat-di-simbol-simbol-budaya-nusantara
Ref no.9 :
wikipedia.org/Gay-friendly
Ref no.10 :
kabarlgbt.wordpress.com/400-perusahaan-yang-ramah-lgbt
Ref no.11 :
apa.org/discrimination
Ref no.12 :
dandc.eu/homosexuality-normal-behaviour
Ref no.13 :
wikipedia.org/Homosexuality_and_psychology
Ref no.14 : LGBT
mui.or.id/bahaya-perilaku-lgbt-dan-kisah-tragis-umat-nabi-luth
Ref no.15 :
homework.study.com/the-thalamus-hypothalamus-and-epithalamus-diencephalon
Add comment