Pembajakan Amygdala adalah ketika Emosi mengalahkan Rasionalitas hingga menimbulkan Keputusan Irasional.
AMYGDALA adalah bagian otak berbentuk almond yang terletak di dasar otak. Berfungsi :
– Mengatur emosi
– Menyimpan ingatan &
menempelkan ke emosi tertentu.
– Mengaktifkan respons FIGHT or FLIGHT (tarung atau kabur).
Saat manusia masih menjadi Pemburu Pengumpul, respon ini berguna ketika ada ancaman/bahaya, hingga dapat bereaksi dengan cepat untuk penyelamatan diri. Ketika otak merasakan bahaya, Amygdala akan :
– Memompa hormon Stres
– Mempersiapkan tubuh untuk berjuang & bertahan hidup, atau
– Melarikan diri ke tempat yang aman.
Di jaman moderen ini, respons Fight or Flight atau reaksi spontan dan tidak rasional bisa dipicu oleh ancaman ancaman psikologis (emosi) seperti :
– Stres pekerjaan
– Interaksi sosial
– Kemarahan
– Ketakutan
– Kecemasan
– Agresi
LOBUS FRONTAL (bagian depan Cortex) ini mengatur tindakan rasional (Otak Rasional) seperti :
– Penalaran
– Pemikiran
– Perencanaan, dan
– Pengambilan keputusan.
Lobus Frontal memungkinkan mengevaluasi emosi untuk merespons ancaman. Reaksi Lobus Frontal tidak serta merta dan bukan refleks, seperti respons Amygdala.
Dalam hal ada ancaman fisik, Amygdala dapat langsung merespons Fight or Flight, namun Lobus Frontal akan memproses informasi dahulu sebelum memutuskan apakah ancaman itu bahaya atau tidak. Untuk ancaman ringan, Lobus Frontal dapat mengesampingkan Amygdala. Tetapi dalam kasus ancaman yang kuat, Amygdala dapat memicu respons Fight or Flight.
Reaksi emosional yang berlebihan ini bisa disebut sebagai “Pembajakan Amygdala”. Ini terjadi karena Amygdala merespons stres dan MENONAKTIFKAN Lobus Frontal.
Pembajakan Amygdala disebabkan oleh respons kimiawi tubuh terhadap stres atau kepanikan. Manakala terjadi, otak akan melepaskan dua jenis hormon stres :
– Kortisol dan
– Adrenalin.
Kedua hormon ini dilepaskan oleh kelenjar Adrenal guna menyiapkan tubuh untuk tarung atau kabur.
Hormon hormon stres ini akan :
– Memperluas penampang saluran udara, sehingga darah dapat pasokan Oksigen lebih banyak.
– Membuat detak jantung lebih cepat untuk meningkatkan aliran darah ke otot, sehingga meningkatkan kekuatan dan kecepatan gerak otot.
– Meningkatkan gula darah untuk memberi energi secara instan.
– Melebarkan pupil mata untuk meningkatkan penglihatan agar respons lebih cepat.
– Merinding.
– Telapak tangan berkeringat.
– Kulit lembap.
Makanya, seseorang yang dalam keadaan panik, tenaganya bisa meningkat berkali lipat dari biasanya.
Selesai Amygdala dibajak, individu tersebut akan mengalami rasa malu dan penyesalan.
Kita dapat mencegah pembajakan Amygdala dengan mengaktifkan Lobus Frontal dengan cara :
– Menarik napas dalam dalam, dan
– Memfokuskan kembali pikiran.
Langkah langkah ini memungkinkan Lobus Frontal mengambil alih peran Amygdala yang tidak rasional.
—–
Renungan :
Peristiwa Pembajakan Amygdala ini sering kita temui dalam keseharian.
– Saat panik anaknya kelaparan, bisa jadi akan muncul respons ngutil di warung.
– Saat teritorial dapilnya terancam, bisa jadi akan muncul respons emosional yang diluar nalar.
– Saat tau kalau selingkuhannya hamil, & takut ketahuan istri, anak² & lingkungannya, bisa jadi muncul respons panik membunuh selingkuhannya.
– Seorang guru besar teknik atau sains bisa jadi memberikan jawaban Apologis & Irasional atas Proses Evolusi, karena ancaman Dogma.
– Dan masih banyak lagi contoh tindakan tindakan irasional lainnya dalam keseharian.
Jakarta, Kamis Wage, 31.08.23
꧋ꦤꦸꦂꦱꦺꦠꦲꦂꦢꦶꦥꦸꦠꦿꦤ꧀ꦠꦺꦴ꧉
(Nurseto Ardiputranto)
—–
Ref no.1 :
healthline-com/amygdala-hijack
Ref no.2 :
pngtree.com/anatomy-infographics-scheme-illustrated
Ref no.3 :
directindia.org/anxiety-and-the-brain/
Add comment