ForSains

Manusia Pertama Dari Tanah Liat, Sebuah Mitologi

Tembikar adalah produk berbentuk pertama yang dibuat manusia dari bahan baku tanah liat. Budaya tembikar berkembang setelah manusia bertani (non nomaden), untuk memenuhi kebutuhan wadah yang kuat dan tahan lama.

Kemungkinan besar, teknologi tembikar dimulai saat moyang kita ber api unggun. Fenomena tanah liat di sekitar api unggun menjadi keras, membuat mereka berpikir untuk membuat tembikar.

Berbahan baku tanah liat, tembikar dibentuk, dikeringkan, dan dibakar atau dipanggang pada temperatur 600°C ~ 1.600°C.

Karena kelimpahan bahan baku dan daya tahannya, tembikar menjadi salah satu jenis barang yang paling umum ditemukan para arkeolog yang memberikan informasi berharga tentang masa lalu manusia.

Tembikar ditemukan di banyak bagian dunia pada waktu yang berbeda.

• 29.000 SM ~ 25.000 SM
Ditemukan patung² tembikar dari tanah liat yang dicampur serpihan tulang mammoth di Ceko.

• 18.000 SM di Jiangxi, Cina.

• 14.500 SM – 12.920 SM
Bukti tertua pembuatan tembikar di Asia ditemukan di situs Odai Yamamoto, Jepang.

• 14.000 SM di Rusia.
• 9.400 SM di Afrika.
• 9.000 SM ~ 7.000 SM di Amerika Selatan.
• 8.000 SM
Pembakaran menggunakan oven khusus seperti yang digunakan untuk mengeringkan biji² an hasil panen. Dengan ini, memungkinkan mengendalikan api dan menghasilkan suhu 1.000°C ~ 1.200°C di fasilitas yang tertutup.

Dengan teknik ini,
– Suhu lebih tinggi,
– Bertahan lebih lama, dan
– Panas dapat dikontrol
hingga lebih efisien.

• 7.000 SM ~ 6.000 SM di Timur Tengah.

• 7.000 SM ~ 6.000 SM.
Tembikar gaya Cord-Impressed berkembang di antara pemburu-pengumpul Vindhya di India Tengah dan di Lahuradewa. Ini merupakan tradisi tembikar tertua yang diketahui di Asia Selatan.

• 6.000 SM
Roda pembuat tembikar pertama kali ditemukan di Mesopotamia

• 5.500 SM
Pembuatan tembikar pakai roda mulai digunakan di Pakistan.

• 600 SM
Cetakan digunakan secara terbatas oleh orang Etruria dan oleh orang Romawi.

Tembikar juga ditemukan di situs² arkeologi di seluruh pulau Oseania. Ini menandakan teknologi tembikar dibawa Austronesia sejak dari Taiwan ± 2.500 SM.

Aborigin tidak pernah mengembangkan tembikar. Karena memang sudah sampai Australia sejak 50.000 tahun SM.

Tembikar dibagi menjadi 3 kelompok utama :

1. GERABAH
Gerabah dibuat dari tanah liat yang dibakar pada suhu rendah di lubang api atau di api unggun terbuka. Gerabah dibakar antara 600°C ~ 900°C.

Gerabah dapat dibuat dari berbagai macam tanah liat :
– Menyala menjadi buff,
– Berwarna coklat
– Berwarna hitam
– Terakota (besi sebagai mineral penyusunnya) menghasilkan warna coklat kemerahan.

2. PERIUK
Periuk adalah tembikar yang dibakar dalam tungku pembakaran pada suhu 1.100°C ~ 1.200°C. Ini lebih kuat dan tidak berpori. Pengembangan dari glasir keramik memungkinkan tembikar kedap air.

3. PORSELEN
Porselen membutuhkan tanah liat spesifik (Kaolin), pada suhu pembakaran 1.200°C ~ 1.400°C.

Kaolin, disebut Tanah Liat Cina karena pertama kali digunakan di Cina, digunakan untuk porselen.

Sebelum tembikar menjadi bagian dari budaya, beberapa syarat umumnya harus dipenuhi :

1. Harus tersedia Tanah Liat yang bisa digunakan. Cina memiliki simpanan besar berbagai macam tanah liat, yang memberi mereka keuntungan dalam pengembangan awal tembikar halus.

2. Tembikar harus dapat dipanaskan pada suhu yang akan mencapai transformasi dari tanah liat mentah menjadi keramik.

Tembikar dapat ditera umurnya berdasarkan urutan stratigrafi (lapisan tanah). Umur tembikar sama dengan umur Materi Biologis (tulang, rambut, arang, dsb) yang terletak pada lapisan yang sama.

Lapisan bawah lebih tua dari lapisan di atasnya. Sedangkan penanggalan materi biologis dilakukan dengan Radio Carbon.

Cara² pembuatan tembikar dari Tanah Liat, telah menginspirasi Nenek Moyang kita dalam menciptakan Narasi terciptanya Manusia Pertama :

• 3.000 SM
Mitologi Mesir : Dewa Khnum menciptakan anak manusia dari tanah liat sebelum memasukkannya ke dalam rahim ibunya.

• 2.800 SM
Epik Gilgames : Enkidu diciptakan oleh dewi Aruru dari tanah liat untuk menjadi mitra Gilgamesh.

• 2.300 SM
Mitologi Sumeria : Dewa Enki atau Enlil menciptakan hamba dewa, umat manusia, dari tanah liat dan darah.

• 1.900 SM
Epik penciptaan Babilonia : Enuma Elish, sang dewi, Ninhursag, menciptakan manusia dari tanah liat.

• 800 SM
Mitologi Yunani : Prometheus membentuk manusia dari air dan tanah. Mitos ini diilhami oleh Mitos Timur Dekat tentang Enki.

• 600 SM
Kitab Kejadian 2:7 : Tuhan membentuk manusia dari debu tanah, menghembuskan nafas hidup ke dalam lubang hidungnya, agar manusia menjadi jiwa yang hidup.

• 600 SM
Mitologi Hindu : Ibu Ganesha (Parvati) membuat Ganesha dari tanah liat yang diubah menjadi daging dan darah.

• 340 SM
Mitologi Tiongkok : Nüwa membentuk figur dari tanah kuning, memberi mereka kehidupan dan kemampuan untuk melahirkan anak.
—–
Renungan :
• Tampaknya, keyakinan manusia pertama dari Tanah Liat itu masih terpatri erat di benak mayoritas penduduk bumi sekarang ini.

• Artinya, kemajuan Pemahaman Sains masih menghadapi kendala yang cukup besar pada mayoritas penduduk bumi.

Jakarta, Minggu Kliwon 27.08.23

꧋ꦤꦸꦂꦱꦺꦠꦲꦂꦢꦶꦥꦸꦠꦿꦤ꧀ꦠꦺꦴ꧉
(Nurseto Ardiputranto)
—–

Ref no.1 :
wikipedia/Pottery

Ref no.2 :
wikipedia : Creation_of_life_from_clay

Ref no.3 :
pottery

Ref no.4 :
wikipedia/Torah

Nurseto Ardiputranto

3 comments

Ukuran Huruf